Another Year : Two Thousands and Nine
Written on: Thursday, January 1, 2009
Time: 1:40 AM



Aku tak sadar.

Rasanya baru minggu kulalui malam penuh taburan kembang api di langit pukul dua belas tepat, rupanya kemarin aku melihat hal yang sama.
Rasanya baru kemarin aku mengeluh waktu terlalu lama bergulir, rupanya kini waktu terasa terlalu cepat.

Hh.. pelik rasanya membuka lembar demi lembar hari yang kulalui sepanjang 18 tahun hidupku, yang pastinya akan beranjak menjadi 19 tahun empat bulan enam hari mendatang. Rasanya isi buku amalku hanya dosa, dosa, dan dosa. Khilaf menyempil dimana-mana. Apa ada kebaikan yang kulakukan kemarin? Aku tidak mampu menjawabnya. Toh, buku simpanan yang sesungguhnya telah ada di tangan-Nya dengan luar biasa aman. Cukupkah amal ini menutup dosa yang tak kunjung kuhindari? Ah, kuharap ya, walau apapun yang terjadi, itu konsekuensi yang harus kuhadapi. Tapi jelas, aku berdoa selalu agar Kau menghapus noda pada lembar putih kehidupanku, Rab..

Dunia tampak semakin kompleks di hadapanku. Kau terlalu adil, aku semakin percaya itu walau kadang aku tetap dusta dengan berteriak atas ketidakadilan-Mu. And everything seems to pack me up into a mature person. Entahlah. Akhir-akhir ini, tepat di penghujung tahun, aku selalu merasa dicambuk dair berbagai arah, membuat emosi menjadi labil dan dada ini menjadi sesak. Apakah ini rasanya jalan menjadi dewasa? Kalau ya, aku agaknya pesimis untuk bisa melewatinya. Orang bilang dewasa adalah pilihan, ketika usia adalah ketetapan. Ada yang bilang 'dewasa itu relatif, kadang kekanakan masih dibutuhkan'. Tapi aku pikir dewasa adalah pola pikir dan bersifat kekanakan pada saat tepat adalah tindakan yang dewasa. Kini pertanyaan kembali menusuk padaku, apa kau sudah dewasa, Ji?

Hampir 19 usiaku dan aku masih merasa belum pantas menyandang usia itu. Apa boleh menjadi muda selamanya ketika dunia berangsur tua? Aku rasa tidak. Karena waktu yang semu itu tetap bergulir dan menguak fakta kalau dunia tidak selamanya bergulir seperti apa yang aku harapkan. Aku sadar dan aku tahu kalau ini adalah tantangan yang sulit. Aku harus menjalaninya.

Banyak fakta yang harus kusembunyikan sementara pertanyaan tak kunjung berhenti. Rab, aku tidak menyalahkan-Mu atas keadaanku. Aku bisa mengubahnya, bisa pula tidak. Aku bisa mengatur aku dengan bantuan tetapan-Mu. Kuharap Kau tetap memberi hati ini kekuatan untuk menjalankan prinsip yang kubuat. Aku percaya, Kau Maha Melindungi.

Kutitipkan luka ini pada-Mu
Kau Maha Kaya, yakin Kau tidak meminta imbalan apapun untuk itu
Kau Maha Pelindung, yakin Kau akan menjaganya dengan sempurna

Aku tahu dunia bukan malam yang bisa kuatur bentuknya
Karena itu aku bersujud di hadap-Mu
Agar Kau beri aku keyakinan
Kalau aku mampu menutup goresan itu
Dan menjadikannya sempurna seperti dulu

Ah, semoga tahun ini menyenangkan.



Aaaahh, gila ya gak kerasa banget udah tahun baru lagi! Oke, rangkaian kata di atas cuman pen-serius-diri aja, soalnya kalo harapan dibikin maen-maen, gw takut dijalaninnya maen-maen. Hahaha, gak penting juga sih, tapi gw seneng aja nulisnya =)) *disundut*

Nah, sekarang gw mau bikin wishlist duniawi yang nampaknya harus benar-benar diusahakan tahun ini. Kenapa? Soalnya kalo ditunda tahun depan, nanti makin susah buat ngejernya.. Hoho... Oiya, ini wishlist sekalian resolusi tahun aja ya. Kan segala perubahan dimulai dari mimpi dan harapan *halah*. Tapi bener kok, I'm a dreamcathcer!

Wishlist :
1. Index Prestasi 3,5++
2. Masuk Teknik Kimia.
3. Kamera DSLR/ProSumer | Kalo bisa April nih, pas ultah =)) jadi gw nabung terus minta tambahin.
4. Bisa bahasa Prancis dikit2
5. Beli GarSkin MacBook | T_T demi kelangsungan putihnya Reed gw tercinta
6. Pake sepeda ke kampus...
7. Nabung-nabung-nabuuuungg..
8. Jadi vampir =))

Yak, segitu dulu, nanti kalo ada apa-apa gw tambahin deh =))

That's All.

HAPPY NEW YEAR 2009!
may everything will be better this year. for you, and for me

::EntogBoy::


|